Dari KTT Perdamaian Gaza: Mengakhiri Masa Kelam, Bangun Kembali Gaza

- Penulis

Tuesday, 14 October 2025 - 03:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mesir, Basiknews.com – KTT Perdamaian di Gaza telah selesai dilaksanakan, pada Senin (13/10) di Sharm El Sheikh, sebuah kota di tepian Laut Merah, Mesir. Pada KTT ini, sejumlah kepala negara duduk bersama dan menyaksikan momen bersejarah untuk mengakhiri perang di Gaza yang telah berkecamuk sejak 7 Oktober 2023.
Secara teknis, tidak banyak yang disampaikan usai KTT Perdamaian Gaza ini. Namun, para pihak yang bertikai yakni Hamas dan Israel telah memulangkan semua tahanan.
Israel memulangkan hampir 2.000-an tahanan Palestina, sementara Hamas melepaskan 20 sandera Israel yang masih hidup.
Sebagai catatan, konflik ini telah menelan 80 ribu jiwa warga Palestina, 170 ribu luka-luka, dan 12 ribu lainnya ditahan Israel. Sementara 1.000-an warga sipil Israel tewas, 1.000 tentara tewas, 13 ribuan rakyat sipil dan tentara terluka, 251 disandera dengan 85 diantaranya tewas.
Dengan demikian, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeklaim bahwa Perang di Gaza sudah berakhir.
Berikut rangkumannya:
KTT Perdamaian Gaza Dimulai: Dihadiri Trump, Erdogan hingga Prabowo
KTT ini dipimpin oleh Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi. Keduanya duduk di bagian depan meja, sementara di sisi kanan kiri mereka masing-masing duduk Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat KTT Perdamaian Gaza yang digelar di Mesir Senin (13/10) waktu setempat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat KTT Perdamaian Gaza yang digelar di Mesir Senin (13/10) waktu setempat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Trump menyampaikan pidato pembuka, lalu bersama el-Sisi dan Erdoğan menandatangani sebuah dokumen.
“Kita akan menandatangani dokumen yang akan menguraikan banyak aturan dan regulasi, serta banyak hal lainnya. Dokumen ini sangat komprehensif,” kata Trump.
Netanyahu Nyaris Datang, Tapi Batal di Menit Akhir
Sebetulnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dijadwalkan datang pada KTT ini. Hal tersebut sempat disampaikan oleh Juru Bicara Kepresidenan Mesir.
“Baik Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan ikut dalam KTT perdamaian untuk memperkuat kesepakatan guna mengakhiri perang di Gaza dan menegaskan kembali komitmen mereka,” kata juru bicara kepresidenan Mesir, dikutip dari Reuters, Senin (13/10).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Yerusalem pada 10 Agustus 2025. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP

zoom-in-white
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Yerusalem pada 10 Agustus 2025. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP
Dia kemudian mengungkap bahwa Presiden AS Donald Trump dan Netanyahu telah menghubungi Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Trump saat ini berada di Israel untuk menyampaikan pidato di hadapan parlemen, Knesset.
Namun, kantor Perdana Menteri Israel mengatakan Netanyahu batal berpartisipasi. Tawaran itu ditolak karena berdekatan dengan hari libur umat Yahudi, Simhat Torah.
“Perdana Menteri berterima kasih kepada Presiden Trump atas undangannya dan upayanya untuk memperluas lingkar perdamaian. Perdamaian melalui kekuatan,” kata kantor perdana menteri Israel dalam pernyataannya.
Tapi sejumlah laporan dari reuters dari sumber-sumber diplomat negara partisipan menyebut, ada penolakan dari Irak dan Turki yang membuat Netanyahu urung datang.
“Delegasi Irak sudah menginformasikan ke Mesir, bahwa kami tak akan ikut berpartisipasi jika Netanyahu hadir,” ucap Penasihat Perdana Menteri Irak, Ali al-Mousawi.
Sementara seorang diplomat Turki yang meminta anonimitas menyebut, Erdogan menolak kehadiran Netanyahu. Bahkan pesawatnya sempat berputar-putar di Laut Merah. Ia baru mendarat, setelah ada konfirmasi Netanyahu batal hadir.

Presiden El Sisi: Saatnya Mengakhiri Bagian Menyakitkan dalam Sejarah

Presiden Mesir, Abdel Fattah El Sisi memberikan keterangannya usai KTT Gaza, di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10). Dilansir AFP, KTT ini memang bertujuan untuk mengakhiri konflik dan tragedi kemanusiaan yang ada di Gaza selama 2 tahun terakhir.
Para pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Presiden Turki Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, berpose untuk foto di KTT  Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025). Foto: Suzanne Plunkett/ REUTERS

zoom-in-white
Para pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Presiden Turki Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, berpose untuk foto di KTT Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025). Foto: Suzanne Plunkett/ REUTERS
“Saatnya menutup bagian yang menyakitkan dalam sejarah manusia, dan membuka kembali era baru kedamaian dan stabilitas untuk Timur Tengah,” kata El Sisi
Facebook Comments Box

Penulis : hmk

Editor : Freddy Kamto

Sumber Berita : Kumparan

Berita Terkait

Israel – Hamas Berdamai. Ada Asa bagi Palestina
Mulai Hari Ini, Jemaah Tanpa Visa Haji Dilarang Masuk Makkah
Penangkapan Rodrigo Duterte Dinilai Melanggar Azas Keadilan
Obrolan Dua Sahabat Tentang $50 Juta Dan Bantuan Kondom Amerika Untuk Gaza
Presiden Baru AS Trump, dan “Distopia” Gaza!
40 Ribu hektar Lahan Hangus, Disertai Maraknya Aksi jarah
Walau Misteri, Ini Musabab Kebakaran AS Versi Pakar
‘Big Powers’ habiskan Rp39,28 kuadriliun untuk militer karena perang adalah bisnis besar
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Tuesday, 14 October 2025 - 03:59 WIB

Dari KTT Perdamaian Gaza: Mengakhiri Masa Kelam, Bangun Kembali Gaza

Friday, 10 October 2025 - 04:14 WIB

Israel – Hamas Berdamai. Ada Asa bagi Palestina

Tuesday, 29 April 2025 - 05:11 WIB

Mulai Hari Ini, Jemaah Tanpa Visa Haji Dilarang Masuk Makkah

Wednesday, 19 March 2025 - 04:49 WIB

Penangkapan Rodrigo Duterte Dinilai Melanggar Azas Keadilan

Thursday, 30 January 2025 - 11:13 WIB

Obrolan Dua Sahabat Tentang $50 Juta Dan Bantuan Kondom Amerika Untuk Gaza

Berita Terbaru